Review: Perkawinan Arab Style
Topik ini sudah dijanjikan plus direview berkali-kali dalam pemikiran tapi masih belum sempat tertulis dalam bentuk ketikan ...:) Ada saja yang kurang, entah foto yang tidak mendukung atau data kurang bervariasi. Kesempatan datang kondangan juga terbatas (hehehe maklum sibuk ngurus Villa dleyla juga masih masuk golongan emak-emak paruh muda-paruh baya yang komunitasnya nanggung. Anak dah gedhe-gedhe tapi untuk mantu masih jauh jadi kalau dapat undangan kawinan masih didominasi saudara atau kenalan ortu...lol).
Ilustrasi mempelai wanita di saat manten pacar:
Ilustrasi mempelai wanita di saat manten pacar:
Seperti apa sih arabic wedding itu?
Sebenarnya perkawinan ala arab oleh keturunan arab disini tidak punya bentuk baku seperti perkawinan adat banjar, adat jawa dll. Seringnya kita lihat perkawinan arab tapi suasananya mirip-mirip india style atau western style. Biasanya mempelai wanita saat penganten pacar (acara melepas masa lajang bagi calon penganten) memakai baju sari india, diacara akad nikah memakai kebaya modern dan di resepsinya memakai ballgown ala western. Hanya mempelai laki-laki saat akad biasanya kalau tidak memakai sarung, memakai baju adat menyesuaikan dengan asal mempelai wanita atau memakai baju gamis plus igal (ikat kepala).
Ada tiga ritual yang biasanya mengiringi prosesi perkawinan arab style. Yang pertama acara sehari sebelum akad nikah yaitu: penganten pacar, akad nikah dan resepsi. Pada penganten pacar, keluarga yang dituakan membubuhkan pacar di tangan calon penganten wanita yang duduk di kuade sendiri.
Salah-satu acara penganten pacar dengan nuansa seribu satu malam.
Ada tiga ritual yang biasanya mengiringi prosesi perkawinan arab style. Yang pertama acara sehari sebelum akad nikah yaitu: penganten pacar, akad nikah dan resepsi. Pada penganten pacar, keluarga yang dituakan membubuhkan pacar di tangan calon penganten wanita yang duduk di kuade sendiri.
Salah-satu acara penganten pacar dengan nuansa seribu satu malam.
Mempelai wanita menari disaat penganten pacar:
Saat penganten pacar, undangannya ditujukan khusus untuk perempuan sahaja. Disaat ini biasanya disertai dengan tari-tarian arabic style. Tidak seperti dulu, kalau sekarang tidak perlu kuatir lagi menari karena jaman sudah berganti, berubah pula kebiasaan mencari jodoh (baca cerpen Hania disini ). Hehe para gadis sekarang lebih pintar, mereka tidak mau lagi dipilih-pilih dan dijodoh-jodohkan. Mereka menari lebih karena menghormati keakraban dengan keluarga mempelai sekaligus meramaikan suasana pesta.
Keluarga mempelai wanita menari bersama sang penganten.
Fotografernyapun perempuan...:)
Foto-fotoan sebelum akad berlangsung
Acara kedua, akad nikah.Saat akad nikad berlangsung, penganten wanita berada didalam kamar bersama kerabat.
Pose dulu sebelum dipertemukan dengan mempelai pria.
Acara paling favourite, mejeng di kamar penganten...:) Seprei pengantennya by afifah, Bangil
Mempelai wanita menggunakan kebaya modern kreasi sendiri
Mempelai yang berbahagia sehabis akad
Penganten Arab-Jawa ditandai dengan kuade bernuansa gebyok
Acara ketiga adalah: resepsi. Pada acara ini terbagi dalam tiga aliran (dibuat ada aliran untuk membedakan saja supaya gak bingung pembacanya). Aliran pertama: klasik, dimana saat resepsi hanya ditujukan pada undangan perempuan sahaja karena tamu laki-laki sudah diundang pada saat nikah. Aliran kedua, klasik modern dimana pada saat resepsi tamu laki-laki diundang tapi dibedakan tempatnya (tidak bercampur). Aliran ketiga: modern minimalis (hehe kayak tipe rumah aj) disaat resepsi tamu laki dan perempuan sebagai suami-istri diundang bersamaan.
Mempelai sesudah akad nikah & resepsi:
Keluarga mempelai menari di acara resepsi
See you in the next post ...
